Tuesday, January 11, 2011

Khutbah Jumat, 31 Desember 2010 KBRI Tehran

يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ ما قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَ اتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبيرٌ بِما تَعْمَلُونَ


Assalamualaikum Wr Wb
Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah
Pada kesempatan yang berbahagia ini khotib berwasiat baik bagi diri saya sendiri maupun bagi hadirin sekalian, untuk selalu dapat meningkatan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah swt. Karena hanya dengan bekal iman dan takwa lah kita akan selamat baik dunia maupun Akhirat.
Sudah tidak terasa beberapa jam lagi kita akan memasuki tahun baru, begitulah waktu berjalan. Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses perbuatan atau keadaan berlangsung atau berada. Dari definisi tersebut, kita dapat memahami bahwa, apabila membahas tentang waktu sebagai suatu rangkaian saat ketika proses berlangsung, maka berarti yang dibahas adalah suatu peristiwa atau kejadian yang lalu atau yang akan datang. Begitulah pengertian yang diambil dari kamus Besar Bahasa Indonesia.
Komponen waktu tersusun dari detik, menit, jam, hari, bulan hingga seterusnya. begitulah waktu. Makhluk, baik secara individu maupun kelompok, semuanya memiliki peredaran waktu masing-masing.
Dalam kurun waktu satu tahun, berbagai macam warna tinta tertorehkan pada lembaran. Kadang kita menemukan kelucuan yang membuat kita tertawa, kadang juga kita dapati lembaran berupa tinta yang buruk hingga tak terasa air mata menetes, menerpa lembaran kehidupan.
Apa boleh buat, semua itu adalah hasil dari kerja keras kita selama ini. Suka tidak suka, lembaran sejarah tidak akan pernah dapat dirobek oleh pemiliknya. Itulah lembaran yang kelak akan kita bacakan dimana Allah akan menjadi pendengar dan pemutus hukum, saat tidak ada yang mampu memberikan keputusan.

اقْرَأْ كِتابَكَ كَفى‏ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسيباً
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri sebagai penghisab terhadapmu (QS 17:14)
Di dalam ayat yg lain Allah berfirman :

وَ تَرى‏ كُلَّ أُمَّةٍ جاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعى‏ إِلى‏ كِتابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ ما كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya, pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Jaatsiyah: 28)

Hadirin Jamaah Salat Jumat Rohimakumullah
Itulah sekilas tentang buku harian kita, baik secara individu atau secara kelompok yang dikenal sebagai keluarga, masyarakat hingga negara, semuanya memilki tanggung jawab yang disadari atau tidak, sudah menjadi perjanjian sebelum manusia terlahir di dunia.
Manusia adalah penentu kelahiran sejarah, baik dan buruk mereka yang menentukan. Sebagaimana firman Allah:

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
Oleh karnanya tahun baru kali ini, harus kita mulai dengan menanamkan gagasan, kemudian memetik tindakan. Karena tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus akan menjelma menjadi watak, dan watak inilah yang akhirnya mengantarkan manusia kepada nasib. Jadi nasib manusia, baik secara individu maupun kelompok, mereka sendirilah yang menentukan.
Setiap pergantian tahun, baik Hijriyah maupun Masehi, mestinya dijadikan sebagai momentum pengeratan solidaritas. Yang sebenarnya tidak perlu dirayakan sebagaimana hingar-bingarnya perayaan yang menjadikan semua lalai, namun lebih membutuhkan penghayatan dan penggalian nilai-nilai yang ada dalam karakter Islam ini. Artinya, tahun baru lebih membutuhkan pemaknaan dan pengkajian sekaligus momentum introspeksi, muhasabah. bukan pesta pora.

يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ ما قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَ اتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبيرٌ بِما تَعْمَلُونَ
"Dan hendaklah setiap diri melakukan introspeksi tentang apa yang telah diperbuatnya untuk (kepentingan) hari esok (akhirat)" (QS. 59:18).

Jamaah Jumah yang Berbahagia
Begitulah al-Qur`an membimbing umat manusia untuk meraih kebahagian. Saat manusia sudah mampu berjalan menurut kesadaran yang benar, maka disanalah kebahagian abadi menanti. Dalam hal ini al-Qur`an menegaskan:
(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpin mereka; dan barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya, maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun. (QS. al-Isra' [17]: 71)

يَوْمَ نَدْعُوا كُلَّ أُناسٍ بِإِمامِهِمْ فَمَنْ أُوتِيَ كِتابَهُ بِيَمينِهِ فَأُولئِكَ يَقْرَؤُونَ كِتابَهُمْ وَلا يُظْلَمُونَ فَتيلاً
Mari kita bersama berintropeksi diri, bermuhasabah, apa yang telah kita lakukan selama satu tahun kebelang dan memohon ampunan kepada Allah swt atas kekhilafan, kelalaian kita selama ini dalam melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Dan akhirnya kita berdoa semoga kita diberi kebaikan di dunia dan akhirat serta kembali kepadaNya dengan husnul khotimah. Amin ya robbal alamin.

No comments: