Tuesday, October 18, 2011

DI ATAS AWAN

berjalan melawan arah angin
melihat begitu indahnya dunia
warna warni mengelilingi
bulatnya bumi penuh dengan biru

aku melihat air yang membelah afrika
kuning tanah itu menjadi hijau
begitu tuhan menciptakan air
memberikan kehidupan di bumi

sinar mentari menyinar begitu terasa
menusuk sampai ke ujung mata
di ujung timur sana tersenyum indah
dan menutup mata ketika senja

melihat begitu kecilnya manusia
apa yang bisa disombongkan darinya
tapi begitu banyak manusia angkuh
tidak tahu bahwa dirinya kecil


langit afrika, 17 oktober 2011

Thursday, October 6, 2011

Alhamdulillah Allah memberikan kemudahan kepadaku selama melaksanakan ibadah Umrah -Bagian dari Haji Tamattu'-

Tawaf ke-tujuh telah selesai aku laksanakan, aku berdoa di antara maqam ibrahim dan ka'bah -dikenal dengan multazam- (salah satu tempat terkabulnya doa), tiba-tiba ada orang yg menawarkan kepadaku tempat untuk salat tepat di depan ka'bah, alhamdulillah tidak aku sia-siakan kesempatan tersebut, tak terasa air mataku ini keluar tak bisa dibendung lagi.

setelah salat di multazam, aku bergerak menuju hijir ismail untuk melaksanakan salat sunah. sama halnya di multazam, ada orang yang selesai melaksanakan salat dan langsung menawarkan tempatnya untukku, subhanallah.. padahal ketika itu penuh dan tidak ada space untuk salat. ku hanya bisa berkata dalam hatiku "hadza min fadhli robbi liyabluani a asykura am akfura"..



***

perjalanan ibadah umrah -dan ibadah apapun- pasti ada cobaan dan ujian, itupun yang kami rasakan tak terkecuali, pagi itu kami bergerak dari apartemen menuju bab mekah di jeddah, untuk sampai ke mekkah kami harus menggunakan kendaraan, dan siang itu kami hanya mendapatkan satu pilihan, yaitu taksi.

banyak sekali supir taksi yang menawarkan jasanya, pastinya dengan bahasa arab amiyah, ada yang memaksa, ada yang mengikuti kami terus, padahal ketika itu cuaca kota jeddah lumayan panas, kebayang panas-panas dengan percakapan yg mengundang emosi. akhirnya kami memutuskan untuk memakai kain ihram dan salat sunnah terlebih dahulu. tetapi bukan sampai di sini, kami pun harus mencari masjid untuk ganti pakaian. alhamdulillah tidak jauh dari tempat itu kami menemukan masjid, namun sayang, ketika kami sampai di masjid tersebut, kami tidak mendapatkan air untuk berwudu. cuma ada beberapa keran di tempat wudhu tersebut yang mengeluarkan tetesan airnya, akhirnya dengan kesabaran kami menggunakan air tersebut untuk berwudhu.

kami mengganti pakaian dengan pakaian ihram -dua helai kain putih tak berjahit- di sela-sela tempat wudhu, karena masjid tersebut dikunci. alhamdulillah diantara kami ada yang membawa sajadah, dan kami bergantian untuk melaksanakan salat sunnah ihram di perantaraan masjid.

Akhirnya kami mendapatkan taksi untuk berangkat menuju mekah, sebelum berangkat supir taksi masih mempertanyakan visa kami, dan aku yakin kami bisa melewati cek poin di gerbang mekah, tapi supir taksi itu bertanya beberapa kali “bagaimana kalau kalian tidak bisa masuk mekkah, dan kalian harus kembali ke Jeddah lagi?” dengan yakinnya ku katakan “insya Allah mafi musykilah”, sampai akhirnya ku katakan, ya sudah kita berangkat, apapun yang terjadi!!

Dalam perjalanan kami terus menerus berzikir, talbiah –labbaika Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innalhamda wanni’mata laka malmulk la syarika laka- memohon kepada Allah agar dipermudah ibadah kami ini. Alhamdulillah, walaupun sempat diberhentikan beberapa menit, kami bisa memasuki kota mekah dengan selamat.