Thursday, December 15, 2011

Jeddah, kota tanpa bis kota


Kota ini terlalu indah untuk dikenang, bukan karena cuacanya atau pun udaranya, tapi karena kotanya yang unik. Dari beberapa kota di belahan dunia yang pernah saya kunjungi, hanya kota ini yang tidak ada bis kotanya, kemana-mana harus memakai taksi untuk bepergian, walaupun dekat.
Sore itu kami berjalan menuju pusat kota, awalnya kita mengira di sini terdapat bis kota, sebagai mana layaknya kota-kota lain, eh ternyata kami mencari-cari tidak mendapatkannya, akhirnya kita berempat naik taksi.
Penduduk asli sini mungkin tidak begitu membutuhkan kendaraan umum, tapi buat pendatang dari mancanegara, sangatlah membantu. Dilihat dari mobil-mobil yang berkelairan di kota, saya hanya bisa bergumam, oww di sini semua mobil keren-keren.
Kalau dilihat secara geografis, kota Jeddah terletak di bagian barat dengan perbatasan laut merah, dan kota ini menjadi pusat masuk keluarnya barang dari dan keluar negeri.
Di beberapa ibukota, untuk mengantisipasi kemacetan, pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk memperbanyak angkutan umum. Ini dikarenakan kendaraan yang beredar di masyarakat bertambah banyak dan mengakibatkan kemacetan, terutama di jam-jam sibuk kerja. Berbeda dengan Jeddah, pemerintah setempat belum mempunyai kebijakan ke arah sana, mungkin beberapa tahun ke depan apabila kemacetan sudah menjadi pandangan sehari-hari.
Harga mobil relative lebih murah dibandingkan Negara lainnya, ini salah satu kebijakan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya, selain itu harga bensin lebih murah dibandingkan harga air mineral. Untuk air mineral 600 ml harganya 1 riyal, sedangkan untuk satu liter bensin hanya kurang dari setengah riyal, atau 40 halalah.
Kota Jeddah adalah kota yang paling banyak warga Negara asingnya, dibandingkan dengan kota-kota selain ibu kota Riyadh. Karena di sini terdapat bandara terbesar dan tersibuk selama musim haji.

No comments: