Thursday, December 29, 2011

Sama Tapi Berbeda

Kami memang dilahirkan di hari yang sama dan dari Rahim ibu yang sama. Benar kami sering banyak samanya, tapi itu semua tidak mesti. Perjalanan hidup kami berbeda, ketika SD kami selalu sekelas, tapi setelah itu kami berpisah kelas, dan pada akhirnya kami berpisah kota dan Negara.
Teman-teman kami pun berbeda, kami beda komunitas di satu lingkungan yang lain. Sampai Suatu ketika kami bertemu di satu Negara yang sangat jauh dari Indonesia, satu waktu yang sangat mengharukan.
Itulah awal kami bertemu di luar negeri, dan kami mengulangi pertemuan yang berbeda Negara dan benua.  Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari pertemuan itu, kami hanya berbagi cerita dan semangat.


Tehran, 30 Desember 2011
DMD

Tuesday, December 27, 2011

Teh dan Kopi, Minuman Istimewa.

Minuman ini tak asing bagi telinga kita, banyak variasi dari teh dan kopi, bahkan minuman ini sudah banyak yang instan. Setiap daerah di Indonesia mempunya khas tersendiri dalam menghidangkan dan meminumnya. contohnya untuk daerah sunda, teh dihidangkan tiap pagi tanpa gula.

Sejarah teh lebih mendahului dari pada kopi. Menurut sejarah, Bangsa Cina telah minum teh selama 5.000 tahun. Asal mula teh pada awalnya masih merupakan legenda . Legenda yang paling terkenal adalah cerita tentang Kaisar Shen Nung (diucapkan ‘Shay-Nung'). Penemuan teh olehnya belum ditempatkan secara tepat dalam sejarah, yaitu pada tahun 2737 sebelum masehi.

Selama ribuan tahun, bangsa Cina meminum teh untuk kesehatan dan kenikmatan. Tidak seorangpun tahu apa yang menyebabkan mereka tertarik dengan daun hijau serta mengkilap dari Camellia sinensis , tetapi legenda popular dapat memberi pengetahuan kepada kita.

Pada suatu hari, ketika Kaisar Shen Nung akan minum air mendidih, beberapa daun dari pohon yang menjuntai tertiup angin dan jatuh di panci berisi air mendidih tersebut. Sang Kaisar ingin tahu dan memutuskan untuk mencicipi air rebusan yang tidak menyerupai minuman tersebut. Kaisar menemukan air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.

Sedangkan sejarah kopi dapat ditelusuri jejaknya dari sekitar abad ke-9, di dataran tinggi Ethiopia. Dari sana lalu menyebar ke Mesir dan Yaman, dan kemudian pada abad ke-15 menyebar lebih luas lagi ke daerah Persia, Mesir, Turki dan Afrika Utara.

Pada awalnya kopi kurang begitu diterima oleh sebagian orang. Pada tahun 1511, karena efek rangsangan yang ditimbulkan, dilarang penggunaannya oleh para imam konservatif dan othodoks di majelis keagamaan di Makkah. Akan tetapi karena popularitas minuman ini, maka larangan tersebut pada tahun 1524 dihilangkan atas perintah Sultan Selim I dari Kesultanan Utsmaniyah Turki. Di Kairo, Mesir, larangan yang serupa juga disahkan pada tahun 1532, di mana kedai kopi dan gudang kopi ditutup.

Dari dunia Muslim, kopi menyebar ke Eropa, di mana minuman ini menjadi populer selama abad ke-17. Orang Belanda adalah yang pertama kali mengimpor kopi dalam skala besar ke Eropa, dan pada suatu waktu menyelundupkan bijinya pada tahun 1690, karena tanaman atau biji mentahnya tidak diijinkan keluar kawasan Arab. Ini kemudian berlanjut pada penanaman kopi di Jawa oleh orang Belanda.
***

Teh dan kopi bisa menjadi minuman khas suatu negara bahkan sudah menjadi budaya. ketika dalam penerbangan ke berbagai negara, ada hal yang unik ketika kita menyajikan minuman panas teh dan kopi. Untuk daerah asia dan timur tengah, mungkin teh lebih dominan, tapi untuk kopi daerah afrika utara dan eropa lebih banyak.

Ketika terbang ke maroko, pertama kita menyajikan teh panas setelah itu baru kopi. untuk teh, ternyata hanya sedikit yang meminta, tapi ketika kopi kita sajikan, hampir semua miminta minuman panas tersebut. sebaliknya, ketika kita terbang ke turki, kita menyajikan minuman panas teh, hampir semuanya meminta teh panas, bahkan kopi hanya sebegian kecil yang memintanya.

Teman saya sesama kru berkomentar tentang hal ini, wah aneh yah, ternyata disini hanya teh yang laku, sedangkan negara lain kopi yang yang banyak diminta. mungkin untuk Asia timur, seperti cina, jepang dan korea, mereka mempunyai budaya "upacara" minum teh.

Untuk Iran, teh diminum ketika masih panas, dan meminumnya dengan gula kotak alias kand. ada hal unik ketika ada pameran di Tehran, ketika itu kita disajikan teh untuk setiap stan, karena orang Indonesia meminum teh menunggu hangat dahulu, bahkan dingin pun dimimun. selang beberapa menit, teh itu diambil lagi dan digantikan dengan yang panas. maka teman saya bilang, maaf ini belum saya minum, nanti saya minum setelah agak dingin.

Ternyata minuman teh dan kopi bisa menjadi penyemangat hidup, sebagian orang mungkin dengan minum teh hangat bisa membangkitkan semangat untuk melanjutkan aktifitasnya, sebagian lagi secangkir kopi dan ditemani dengan sebatang rokok dapat menjadi teman hidupnya.







Monday, December 26, 2011

Lavatory, ukuran kebersihan suatu bangsa

Guruku pernah berkata : kalau mau melihat kebersihan seseorang, coba periksa kamar mandi atau WCnya.

***
Lavatory adalah toilet yang biasa disebut di dalam pesawat. ketika penerbangan, terkadang orang tidak begitu membutuhkan untuk sering ke toilet, apalagi kalau penerbangannya tidak lebih dari dua jam. tapi, bagaimana kalau penerbangan sampai tujuh hingga sepuluh jam lebih? itu yang jadi permasalahan, terutama untuk para orang tua yang sudah lanjut usia.

ketika saya bepergian ke berbagai negara, bukan karena jalan-jalan disengaja, tapi karena tugas di pesawat yang akhirnya saya mengambil berbagai pelajaran dari perjalanan tersebut, diantaranya tentang kebersihan. Ada sebagian dari warga negara yang saya kunjungi, lumayan bersih dan teratur ketika memakai lavatory, tapi sebaliknya, ada yang sangat kotor bahkan sampai lavatory nya banjir karena pamakaian air yang berlebihan, padahal tisu sudah banyak tersedia.

Kalau sudah begitu, bukan hanya petugas di pesawat yang sibuk, tapi penumpang pun menjadi risih dengan keadaan. kalau air yang keluar dari lavatory bersih pun jadi masalah, apalagi kalau kotor. ketika air itu keluar dan menyebar, yang dikhawatirkan adalah menyentuh aliran listrik yang akibatnya akan fatal untuk sistem di dalam mesin pesawat.

Banyak dari penumpang, terutama penumpang jamaah haji, ketika mereka memakai kain ihram karena telah memasuki miqat, mereka memaksakan untuk berwudhu di lavatory pesawat, padahal ada kemudahan dalam ibadah ketika di perjalanan, misalnya, shalat dapat di jama' dan qasar, wudhu pun bisa diganti dengan tayammum.

Bisa dibayangkan, ketika hampir semua orang di dalam pesawat memekai lavatory untuk berwudhu, buang air besar dan kecil. semua akhirnya mengantri di depan pintu pesawat. apa yang terjadi?

Tak jarang kita membersihkan dan menyemprotkan wewangian di sekitar lavatory, dan menyebarkan tisu di lantai, karena lantai menjadi basah. sampai seuatu ketika, beberapa lavatory ada yang rusak, karena mereka membuang tisu dan kotoran di pembuangan air, bukan di tempatnya. kalau sudah begitu, yang repot adalah mekanik pesawat, yang harus susah payah membetulkan saluran yang ada di lavatory.

***

Kebersihan seseorang bisa kita lihat ketika ia memakai toilet di sekitar lingkungannya, sehingga kebiasaan tersebut terbawa kemana-mana. bisa kita ambil kesimpulan bahwa, ketika yang yang melakukan kebiasaan bukan hanya seorang tapi suatu komunitas di mana komunitas tersebut berada, maka itulah yang menjadi kebiasaan atau budaya kumunitas tersebut, begitupun dengan kebersihan.

Padahal kalau dalam ajaran Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman, sebagaimana hadist :
Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah saw. bersabda : Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim)





*catatan sang pramugara






Thursday, December 15, 2011

Jeddah, kota tanpa bis kota


Kota ini terlalu indah untuk dikenang, bukan karena cuacanya atau pun udaranya, tapi karena kotanya yang unik. Dari beberapa kota di belahan dunia yang pernah saya kunjungi, hanya kota ini yang tidak ada bis kotanya, kemana-mana harus memakai taksi untuk bepergian, walaupun dekat.
Sore itu kami berjalan menuju pusat kota, awalnya kita mengira di sini terdapat bis kota, sebagai mana layaknya kota-kota lain, eh ternyata kami mencari-cari tidak mendapatkannya, akhirnya kita berempat naik taksi.
Penduduk asli sini mungkin tidak begitu membutuhkan kendaraan umum, tapi buat pendatang dari mancanegara, sangatlah membantu. Dilihat dari mobil-mobil yang berkelairan di kota, saya hanya bisa bergumam, oww di sini semua mobil keren-keren.
Kalau dilihat secara geografis, kota Jeddah terletak di bagian barat dengan perbatasan laut merah, dan kota ini menjadi pusat masuk keluarnya barang dari dan keluar negeri.
Di beberapa ibukota, untuk mengantisipasi kemacetan, pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk memperbanyak angkutan umum. Ini dikarenakan kendaraan yang beredar di masyarakat bertambah banyak dan mengakibatkan kemacetan, terutama di jam-jam sibuk kerja. Berbeda dengan Jeddah, pemerintah setempat belum mempunyai kebijakan ke arah sana, mungkin beberapa tahun ke depan apabila kemacetan sudah menjadi pandangan sehari-hari.
Harga mobil relative lebih murah dibandingkan Negara lainnya, ini salah satu kebijakan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya, selain itu harga bensin lebih murah dibandingkan harga air mineral. Untuk air mineral 600 ml harganya 1 riyal, sedangkan untuk satu liter bensin hanya kurang dari setengah riyal, atau 40 halalah.
Kota Jeddah adalah kota yang paling banyak warga Negara asingnya, dibandingkan dengan kota-kota selain ibu kota Riyadh. Karena di sini terdapat bandara terbesar dan tersibuk selama musim haji.

Indonesia, Bahasa kedua setelah arab

Di beberapa Negara timur tengah, ada sebagian yang familiar dengan bahasa Indonesia, sebut saja mesir. Di sana banyak pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan dari dasar sampai doctoral. Tak asing bagi telinga, ketika melintas ke pasar husein di daerah sekitar al-Azhar kairo, mereka menyebut murah dan tidak mahal.
Tapi berbeda dengan di Jeddah, bukan hanya menyebut murah dan mahal, mereka lancar dengan bahasa Indonesia terutama soal angka, sudah seperti bahasa mereka sendiri. Ketika saya menawar dengan bahasa arab ataupun inggris, mereka malah menjawab dengan bahasa Indonesia.
Akhirnya saya berbicara dengan teman memakai bahasa sunda, biar mereka tidak paham apa yang saya bicarakan, mungkin mahal atau barangnya yang kurang berkualitas.
Semua ini ada sebab akibat, mungkin dikarenakan banyaknya warga Indonesia yang menetap di arab saudi, terutama di Jeddah, mekkah dan madinah serta beberapa kota lainnya. Mereka ada yang sudah 20 tahun bahkan 50 tahun menetap di arab Saudi.
Dari situlah terjadi interaksi antara penduduk asli dan penduduk pendatang dari berbagai Negara, mereka terbiasa mendengar percakapan dengan menggunakan bahasa Indonesia, ditambah dengan banyaknya jumlah jamaah haji yang beribaha ke tanah suci selama musim haji. Bukan hanya haji, umrahpun tipa bulannya lebih mewarnai, mereka datang dari berbagai pelosok nusantara.
Saya pun tak susah untuk bertemu dengan orang-orang Indonesia, mereka tersebar, hampir di setiap penjuru ada, ketika keliling si pusat kota balad, belok kanan kiri, disana bisa dipastikan terdapat orang Indonesianya.

Monday, December 12, 2011

I just wanna to say

Though we never met
but I felt something
I feel happy when we talk
could it taste like or love

if you know
I always pray for you
in all my prayers
I just want to be with you

until one day
I'm very serious in prayer
directly in front of 
(multazam)
ask Him to be with you

It just happened
without my knowing it
but I feel it all
more than words can I say

I can only hope
all that could happen
may god grant my request
it's just what I asked

Wednesday, December 7, 2011

Akhirnya aku dapat mencium mu

Setelah sekian lama
Aku menanti suasana romantis
Aku tahu kau makhluk terindah
Tuhan telah mengirim mu ke bumi

Walaupun hitam warna mu
Tak mengubah keistimewaan
Surga awal tempat mu
Kini kau tampakkan padaku wajah indahmu

Aku bukan hanya menyentuh mu
Tetapi juga mencium mu
Tak terasa mata ini mengeluarkan cairannya
Bukan sedih, tapi terlalu bahagia

Aku tak sendiri di sini
Purnama bulan di atas sana
Melihatku bermesra dengan mu
Mungkin ia pun cemburu

Semoga ini bukan yang terakhir
Aku berharap dan selalu berharap
Dapat menciummu kembali
Hajar aswad


Masjid al-Haram
Mekkah, 8 Desember 2011

Thursday, December 1, 2011

aku ingin selalu di sisi mu

fajar ini terlalu sejuk untuk dikenang
ku berharap dapat selalu bersama mu
hati ini selalu tenang
sungguh tak kan hilang kasih sayang mu

pun tuhan telah menepati janji-Nya
karena mu dunia ini tercipta
akhlak mu bagai langit tak berujung
sungguh mulia sifat dan sikap mu

setiap jiwa pasti mengenal mu
nama mu selalu disebut di setiap shalat

*bersambung


Masjid Nabawi
Madinah, 29 Nopember 2011



Kubus Hitam itu Bernama KA'BAH

Aku tak puas-puas memandangmu
Air itu tak tertahan dari matanya
Setiap orang menuju kepadamu
Tak hirau dari mana asalnya

Warnamu kontras dengan sekitarmu
Ditubuhmu aku lihat batu
Warnanya sama dengan warnamu
Nan suci dari surgaNya

Kamu bagaikan magnet
Yang menghipnotis setiap jiwa
Untuk selalu dapat melihatmu dari dekat
Sehingga kedekatan itu sangat berarti di hadapanNya

Aku cemburu pada anak kecil itu
Dia telah melihat dan mengelilingimu
Tetapi aku sangat dan selalu bersyukur
Dapat dekat denganmu

Pagi ini kicauan burung kecil itu
Mewarnai suasana langit
Semuanya seirama
Sebagaimana irama orang mengelilingimu

Aku hanya bisa berharap
Semoga Allah menganugrahkan kesempatan
Untuk kesekian
Aku rindu suasana pagi ini



Masjid al-Haram
Mekkah, 25 Nopember 2011