KHUTBAH IDUL FITRI 1433 H
Masjid Al-Wasilah
Oleh H. Dadan Maula Darmawan
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ
اَلله
ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ اَلله
ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ اَلله ُاَكْبَرْ
لَااِلَهَ
اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اَللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اَللهُ
اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَاَصِيْلًا. لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَعَبْدَهُ
وَاَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَااِلَهَ اِلَّااللهُ
وَلَانَعْبُدُ اِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْكَرِهَ
الْكَافِرُوْنَ.
نَحْمَدُالله
حَقَّ حَمْدَهْ، وَنَشْكُرُهُ حَقَّ شُكْرَهْ
اَلْحَمْدِلِلَّهِ
الَّذِىْ جَعَلَ هَذَا الْيَوْمَ عِيْدًا وَسَعَادَةً لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَخَتَمَ
بِهِ شَهْرُ رَمَضَانَ الْمُبَارَكَ الَّذِيْ كُتِبَ فِيْهِ الصِّيَامُ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ، وَأُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُداً لِلْمُتَّقِيْنَ. اَشْهَدُ
اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالَّذِيْنَ
جَاهَدُوْا فِى سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
اَمَّابَعْدُ:
فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْتُم
مُسْلِمُوْنَ.
قاَلَ اللهُ
تَعَالَى فِى الْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ وَلِتُكْمِلُوْا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَاهَدَا كُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ.
Allahu Akbar 3 X
Walillahil Hamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahima kumullah.
Pada
pagi hari ini, cuaca
terasa sangat cerah. Secerah hati kita ini. Kita bersujud di hadapan
Illahi Rabbi. Allah Yang Maha Suci. Kita melaksanakan sholat Idul Fitri dengan
khusyu’ dan sepenuh hati. Kita mendambakan ridha Allah, agar menjadi hamba
muttaqin. Hamba yang bertaqwa sejati.
Mari
kita berdoa semoga ibadah kita, puasa kita, tarawih kita, tadarus kita, tahajud
kita, shodaqoh kita, i’tikaf kita, takbir, tahmid dan tahlil kita, serta shalat
kita di pagi ini dapat diterima oleh Allah SWT. Amin.
Kaum
Muslimin wal Muslimat Yang Berbahagia.
Dengan
berkumandangnya takbir, kaum muslimin dan muslimat bergegas keluar dari rumah
masing-masing - untuk melaksanakan
shalat Idul Fitri bersama keluarga dan
handai tolan dengan perasaan gembira. Mereka saling menyapa dan berjabat tangan
bahkan berpelukan saat bertemu. Itulah potret rasa kebersamaan kaum muslimin
dalam membangun kepentingan dunia dan akhiratnya.
Setelah sebulan
lamanya umat Islam ditempa dan diuji tingkat keimanan dan ketakwaan yang
dibalas Allah SWT oleh pahala yang berlipat-lipat dan pengampunan dosa, kini
bulan sejuta hikmah dan anugerah itu pun telah berlalu.
Allahu
Akbar 3 X Walillahil Hamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahima kumullah.
ied
secara bahasa adalah kembali. Sementara Fitri berarti makan, membangun dan
mendirikan. Jadi secara bahasa Idul Fitri adalah kembali makan sesudah kita
berpuasa. Ada hadits Nabi yang mengatakan dua kesenangan bagi orang yang
berpuasa yaitu pertama saat fitri atau
iftar (berbuka puasa dan atau lebaran) kesenangan kedua
adalah ketika bertemu dengan Allah SWT.
للصائم فرحتان يفرحهما : إذا أفطر فرح ، وإذا لقي ربـه فرح
بصومه ) رواه البخاري
Secara
maknawi, Idul Fitri adalah kembalinya umat Muslim yang
sudah melaksanakan kewajiban berpuasa Ramadhan selama satu bulan penuh dan juga
melaksanakan kewajiban berzakat maka ia kembali suci
Saat idul fitri kita
diperbolehkan untuk bersenang-senang. Sebab ada
dua hari yang diberikan Allah kepada umat Muslim untuk bersenang-senang yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
Arti dari
senang-senang di sini adalah saat lebaran kita dilarang untuk melaksanakan
ibadah puasa dan diperbolehkan untuk menikmati hidangan
Bahkan
kesenangan itu bukan hanya milik orang kaya, namun juga milik orang fakir
miskin. Dengan apa mereka bisa merasakan kesenangan? Pada Idul Fitri fakir
miskin bisa senang karena mereka
mendapatkan zakat fitrah, sementara pada Idul Adha mereka mendapatkan daging
kurban kambing maupun sapi.
Adalah hikmah fitrah
atau hikmah kembali kepada kesucian. Mengapa demikian,
karena dengan ibadah puasa dan menunaikan zakat fitrah yang bisa menyucikan
kita dari perbuatan keji dan munkar itu maka kita kembali kepada kesucian yang
hakiki. Fitrah ini bisa didapat jika kita melaksanakan semua kewajiban dan
sunah Rasulullah di bulan suci hanya karena Allah semata
Allahu
Akbar 3 X Walillahil Hamd
Kaum
Muslimin wal Muslimat Yang Berbahagia.
Hari Raya Idul Fitri
mencerminkan tiga sikap yang mesti kita miliki. Pertama, mempertahankan
nilai-nilai kesucian yang diraih umat Islam pada hari fitri. Berlalunya
momentum puasa hendaknya tidak dijadikan sebagai kembalinya manusia ke
kebiasaan dan perilaku yang jauh dari perintah Allah atau malah dekat dengan segala
larangan-Nya.
Inilah dia hari bagi
umat Islam melaksanakan konsep idul fitri yang dimaksudkan kembali kepada
fitrah. Dengan tibanya idul fitri, kita seolah-olah baru kembali dengan hati
dan jiwa yang bersih. Bayangkanlah keadaan ketika itu: keadaan baru kembali
seperti sehelai kain putih, bersih dan suci dari segala kotoran. Inilah
keberhasilan dan kegembiraan bagi mereka yang berjuang mendapatkan keridaan
Allah. Fitrah tersebut haruslah dipelihara. Kesuciannya jangan dicemari, harus
dijadikan dorongan untuk meneruskan perjuangan dalam melaksanakan ibadah dan
meraih ganjaran pahala lebih besar pada bulan-bulan seterusnya.
Kedua, berharap
bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu dan meminta
selalu dibimbing agar dijauhkan dari perbuatan dosa pada kemudian
hari. Allah akan mengampuni segala dosa kaum Muslim yang pada bulan
Ramadhan melaksanakan ibadah puasa secara bersungguh-sungguh.
Ketiga, hendaknya
melakukan evaluasi diri bahwa ibadah puasa kita sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan Allah SWT. Jangan sampai kita seperti yang disabdakan Nabi SAW,
"Banyak sekali orang yang berpuasa, yang puasanya sekadar menahan lapar dan
dahaga."
"كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطس" ورواه باللفظ الثاني: الطبراني في «المعجم الكبي
Dengan berakhirnya
Ramadhan, bukan berarti kita mengendorkan kualitas dan kuantitas ibadah kita
kepada Allah. Sebaliknya, "sekolah" Ramadhan yang telah berlalu
sepatutnya dijadikan sebagai wahana pembelajaran untuk semakin meningkatkan
kadar ibadah kita.
Jika dalam bulan
Ramadan kita diperintahkan berpuasa dan dijanjikan pengampunan dan pembebasan
dari siksaan api neraka, maka hari ini, Allah memerintahkan hamba-Nya agar bertakbir
mengagungkan kebesaranNya, serta bersyukur atas segala nikmat yang telah
dianugerahkan.
Kemenangan yang
diraih itu tidak akan tercapai kecuali dengan pertolongan Allah. Maka sudah
sewajarnya hambaNya memperbanyakkan zikir, takbir, tahmid dan tasbih kepada
Tuhannya serta bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.
Allah berfirman
dalam surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya : “Dan agar kamu membesarkan Allah
atas apa-apa yang telah Dia beri petunjuk kepadamu, dan agar kamu bersyukur
atas nikmat-nikmat yang telah diberikan.”
لِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Pada hari ini
marilah kita saling memaafkan, karena memaafkan lebih dekat kepada takwa.
وَ أَنْ تَعْفُوْا أَقْرَبُ
لِلتَّقْوَى
dan pemaafanmu itu lebih dekat kepada takwa QS AlBaqarah 237
Allahu
Akbar 3 X Walillahil Hamd
Ma’asyiral
Muslimin Rahima kumullah.
Mari kita isi lembaran
baru dalam keseharian kita dengan identitas baru sebagai orang yang bertakwa,
dengan tetap menjalankan perintahnya:
Tetap Menjaga Solat
Lima Waktu
Bulan Ramadhan
sungguh sangat berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Orang yang dulu malas ke
masjid mengerjakan solat lima waktu, di bulan Ramadhan begitu bersemangat
melaksanakan amalan solat ini. Itulah di antara tanda dibukanya pintu
surga dan ditutupnya pintu neraka ketika itu. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila
Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaitan pun
dibelenggu.” (Hadis Riwayat Muslim)
Rasulullah
SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Aku wajibkan bagi umatmu solat lima
waktu. Aku berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang menjaganya pada
waktunya, Aku akan memasukkannya ke dalam syurga. Adapun orang yang tidak
menjaganya, maka aku tidak memiliki janji padanya’.”(Hadis Riwayat Ibnu Majah)
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال
: ( إذا جاء رمضان فُتّحت أبواب الجنة ، وغُلّقت أبواب النار ، وصُفّدت الشياطين )
رواه مسلم
Solat berjemaah di
masjid juga memiliki keutamaan yang sangat mulia dibanding solat sendirian. Rasulullah
SAW bersabda, “Solat jamaah lebih utama dari solat sendirian sebanyak 27
darajat.” (Hadis Riwayat Bukhari Dan Muslim)
صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة
Namun disayangkan,
amalan shalat ini sering dilalaikan oleh sebagian kita. Bahkan mulai pada hari
lebaran saja, sebagian orang sudah mulai meninggalkan solat karena sibuk dengan
berbagai aktifitasnya. Begitu juga seringkali kita lihat sebagian saudara kita
kebiasaan bangun kesiangan, dan meninggalkan solat shubuh begitu
saja. Padahal solat Subuh inilah yang paling berat dikerjakan oleh orang
munafik sebagaimana sabda Nabi SAW: “Tidak ada solat yang paling berat
dilakukan oleh orang munafik kecuali solat Subuh dan solat Isya. Seandainya
mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya
walaupun sambil merangkak.” (Hadis Riwayat Bukhari Dan Muslim)
Saudaraku, ingatlah
ada ancaman keras dari Nabi SAW bagi orang yang meninggalkan solat. Dari
Tsauban r.a, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Pemisah antara
seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah solat. Apabila dia
meninggalkannya, maka dia telah melakukan kesyirikan.” (Hadis Riwayat Ath
Thobariy.
Buraidah bin Al Hushoib
Al Aslamiy berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Perjanjian antara
kami dan mereka (orang kafir) adalah solat. Barangsiapa meninggalkannya maka
dia telah kafir.” (Hadis Riwayat Ahmad, Tirmidzi, An Nasaai Dan Ibnu Majah)
Allahu
Akbar 3 X Walillahil Hamd
Kaum
Muslimin wal Muslimat Yang Berbahagia.
Puasa Enam Hari di
Bulan Syawal
Selain dari
bertakbir, bertahmid dan bertasbih umat Islam dianjurkan agar berpuasa enam
hari di bulan Sayawal. Rasulullah s.a.w. bersabda yang artinya : “Barangsiapa
berpuasa di bulan Ramadan kemudian ia berpuasa pula enam hari pada bulan Syawal
adalah seperti berpuasa sepanjang masa.” (Hadis Riwayat Muslim)
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدًّهر. رواه
مسلم
Hadis tersebut
menjelaskan bahawa salah satu keistimewaan di bulan Syawal ialah peluang
berharga untuk orang-orang yang mengejar nikmat dan kemurahan Allah sepanjang
hidup yaitu puasa enam hari.
Ganjaran pahala
diberikan oleh Allah kepada mereka yang berpuasa enam di bulan ini seperti
ganjaran pahala kepada yang berpuasa sepanjang masa. Ganjaran yang begitu
tinggi nilainya diberikan oleh Allah untuk hambaNya. Ini adalah setimpal dengan
keikhlasan umat Islam dalam melaksanakannya, dengan memperhatikan dimana
kebanyakan manusia tidak dapat melakukannya disebabkan keadaan sekeliling
mereka lebih menguji keimanan seseorang yang menunaikan puasa di waktu
kemeriahan Hari Raya
Kita hanya dapat
memanjatkan puji syukur kepada Allah atas nikmat yang tak terhingga ini. Allah
Yang Maha Memberi Nikmat telah memberikan kesempatan untuk merasakan sejuknya
beribadah puasa. Sungguh suatu kebanggaan, kita bisa melaksanakan ibadah yang
mulia ini. Janji yang pasti diperoleh oleh orang yang berpuasa jika dia
menjalankan puasa dengan dasar iman kepada Allah dan mengharapkan ganjarannya
telah disebutkan oleh Nabi SAW dalam hadis berikut, “Barangsiapa yang berpuasa
di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di
masa lalu pasti diampuni.” (Hadis Riwayat Bukhari Dan Muslim)
من صام رمضان
إيمانا ً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه
عِبَادَ اللهِ
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فِي هذَا الْعِيْدِ السَّعِيْدِ،
وَأَحُثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ، فَمَنْ أَطَاعَهُ فََهُوَ سَعِيْدٌ وَمَنْ
أَعْرَضَ وَتَوَلَّى عَنْهُ فَهُوَ فِي الضَّلاَلِ الْبَعِيْدِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ
هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
***
اللهُ
أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ، أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً
لِلْعَالَمِيْنَ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
ألِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اللّهُمَّ ارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ وَعَنْ جَمِيْعِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اللّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلاً وَيَقِيْنًا
صَادِقًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا.
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْياَءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ،. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ. إِنَّ
اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
تقبل الله منا ومنكم
صالح الاعمال كل عام وانتم بخير