Tuesday, September 21, 2010

Khutbah Jumat, 27 Maret 2009 KBRI Tehran

ان الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره ونستهديه و نعوذ بالله من شرور انفسنا و من سيئات اعمالنا من يهده الله فلا مضلا له و من يضلل فلا ها دي له

اشهد ان لا اله الله و اشهد ان محمدا رسول الله. اللهمّ فصلّ وسلّم وبارك على سيّدنا ونبيّنا محمّد وعلى آله واصحابه اجمعين.

اعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم بسم الله الرّحمن الرّحيم واستعينوا بالصّبر والصّلوة وانّها لكبيرة الّا على الخاشعين.

امّا بعد : فيا عباد الله اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الّا وانتم مسلمون.

Hadirin Jamaah Jum’ah yang Berbahagia

Pada kesempatan yang berbahagia ini izinkanlah saya berwasiat baik bagi diri saya sendiri maupun bagi hadirin sekalian, untuk selalu dapat meningkatan keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah swt. Karena hanya dengan bekal iman dan takwa sajalah kita akan selamat baik dunia maupun Akhirat.

Dalam percakapan sehari-hari, kata ''induk'' kerap digunakan untuk menyebut segala yang pokok, yang menjadi asal, dan paling utama dari segala sesuatu. Nabi Muhammad menyebut, ''Induk (ummahat) itu ada empat: induk obat, induk ibadah, induk etika, dan induk cita-cita.''

Induk obat, artinya yang paling utama dari segala obat adalah sedikit makan. Beliau memberi petunjuk, ''Tidak ada pekerjaan anak Adam mengisi penuh suatu bejana yang lebih jelek daripada mengisi penuh perutnya. Cukup kiranya beberapa suap untuk meluruskan punggungnya. Jika tidak boleh tidak harus diisi, isilah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas.'' (HR Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim).

Sabda Rasulullah jauh sebelum kemajuan ilmu kedokteran itu ternyata mirip pernyataan Karl Alexis, ahli bedah dan psikiater -- pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran. Ia mengemukakan, ''Sungguh, makan banyak dan berlebihan itu dapat merusak fungsi (pencernaan) makanan. Padahal makan itu besar fungsinya bagi kelangsungan hidup. Karena itu perlu ada pengaturan pengurangan makanan.

Hadirin Jamaah Jumah yang Dirahmati Allah

Induk ibadah adalah sedikit dosa. Dosa bisa menghilangkan nilai ibadah. Apalagi dosa terhadap sesama manusia. Banyak hadis dan ayat Alquran yang menyebutkan bahwa dosa karena tidak mengerjakan kewajiban sosial dapat menghilangkan makna ibadah mahdhoh (ibadah murni kepada Allah seperti salat), bahkan dapat meniadakan iman seseorang. Salah satu hadis itu berbunyi, ''Tidaklah beriman seseorang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan.''

Hal itu mengisyaratkan bahwa dosa sosial berdampak lebih besar bagi stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan manusia dalam berbagai sektor kehidupan. Negeri kita pernah dilanda kenaikan beberapa bahan pokok yang kemudian menimbulkan gejolak sosial, dan kekuatan politik pemerintah tidak bisa menanggulanginya. Salah satu sebabnya adalah karena dosa konglomerasi perdagangan yang berjalan jauh dari prinsip-prinsip demokrasi yang rasional.

Induk etika adalah sedikit bicara. Bahkan dalam hadis lain Rasulullah menyebut, ''Diam itu ibadah paling tinggi'' (HR Ad-Dailami), ''Diam itu bijaksana'', serta ''Diam itu hiasan cendekiawan dan tirai bagi orang bodoh'' (HR Abu as-Syaikh). Tentu saja, itu maksudnya dalam konteks menjaga kewibawaan kebenaran ilmu agar tidak dibicarakan sembarangan. Bahkan Rasulullah menggelitik kita yang selalu doyan berbicara panjang:

السّمت حكمة و قليل فاعله

''Diam itu bijaksana tetapi sedikit sekali yang mau melakukan'' (HR. Qana'ie dari Anas dan Ad-Dailami). Sudah tentu yang dimaksud adalah dalam soal yang tidak ada gunanya.


Sidang Jumat Rahimakumullah

Dan terakhir, induk cita-cita adalah sabar. Kesabaran adalah tulang punggung dan basis utama bagi tercapainya cita-cita. Penelitian komparatif di Amerika antara anak-anak yang memiliki daya tahan emosi (baca: sabar) dengan anak yang memiliki kepandaian dan kecerdasan yang baik (baca: IQ) membuktikan bahwa -- 15 tahun kemudian (setelah anak-anak itu dewasa) -- ternyata anak-anak yang memiliki daya tahan emosi lebih berhasil menjalankan karier hidupnya daripada mereka yang memiliki IQ tinggi. Sebagaimana firman Allah dalam surat al Baqarah ayat 45 :

اعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم: واستعينوا بالصّبر والصّلوة وانّها لكبيرة الّا على الخاشعين.

45. and seek help In patience and As-Salât (the prayer) and truly it is extremely heavy and hard except for Al-Khâshi'ûn [i.e. the true believers In Allâh - those who obey Allâh with full submission, fear much from his Punishment, and believe In his Promise (Paradise, etc.) and In his Warnings (Hell, etc.)].

Minta tolonglah (kepada Allah swt., untuk mencapai cita-citamu) dengan sifat sabar dan salat. Dan sesungguhnya salat itu berat sekali, kecuali bagi orang yang khusuk. (QS al Baqarah : 45)

Hadirin Jamaah Jumah Rahimakumullah

Sabar, sering kita artikan sebagai ''kemampuan menekan gejolak hati demi mencapai yang baik atau yang lebih baik''. Tetapi jangan menduga, bahwa menekan semua gejolak hati merupakan kesabaran. Ini, karena jika seorang yang kita takuti menganiaya kita, dan timbul keinginan hati untuk mencegahnya (membalasnya), namun kita tidak lakukan itu karena takut -- sambil tetap menekan gejolak hati kita, maka kita tidak bersabar, tapi itu justru bukti kelemahan kita. Kesabaran hanya diperankan oleh yang kuat, sehingga jika kita merasa mampu membalas kejahatan orang lain, tapi kita menekan gejolak hati kita, maka ketika itulah kita bersabar. Demikian juga halnya dengan memberi maaf.

Ucapan penuh hikmah oleh Ali bin Abi Thalib, ''Bila anda membutuhkan seseorang, anda menjadi tawanannya. Bila anda tidak membutuhkannya, anda sepadan dengannya. Dan bila anda dibutuhkan orang lain, anda menjadi kuasanya.'' Karena itu, kurangi sedapat mungkin kebutuhan anda, yang ada pun jangan menilainya terlalu besar, sehingga jika tidak terpenuhi, mudah anda campakkan dari hati, semudah mencampakkan pasir dari genggaman tangan.

Ini, bukan ajakan untuk mengabaikan kenikmatan hidup, atau merasa puas dengan yang sedikit. Tetapi ini adalah ajakan untuk mendidik jiwa, apa dan kapan hendaknya ia berkeinginan dan merasa butuh, serta kapan pula harus mencampakkan keinginan dan kebutuhan. Ini, adalah upaya memadukan antara kebutuhan dan lawannya, persis seperti olahragawan yang dituntut ngotot, berupaya dan berupaya sekuat tenaga guna meraih kemenangan, dengan menyuguhkan permainan cantik. Tapi dalam saat yang sama, ia pun harus siap mental menderita kekalahan tanpa harus kehilangan rasa percaya diri.

Dalam konteks inilah Alquran mengingatkan bahwa, ''Tidak satu peristitwa pun yang dialami seseorang, kecuali telah ada dalam pengetahuan Ilahi, sebelum peristiwa itu terjadi. Yang demikian itu amat mudah di sisi Allah, supaya kamu tidak bersedih, atas luputnya satu harapan dari jangkauanmu, dan tidak pula terlalu bergembira atas apa yang dianugerahkan kepadamu. Allah tidak senang kepada setiap orang yang angkuh lagi membanggakan diri.'' (Q.S. 57:23).

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم : مآ أصاب من مّصيبة فى الارض و لا فى أنفسكم الّا فى كتب من قبل أن نّبرأها إنّ ذلك على الله يسير

22. no calamity befalls on the earth or In yourselves but is inscribed In the Book of decrees (Al-Lauh Al-Mahfûz), before we bring it into existence. Verily, that is easy for Allâh.

22. bencana yang terjadi di bumi atau pada dirimu sendiri, telah tertulis di dalam (ibu) kitab sebelum kami melaksanakannya. Sesungguhnya Allah mudah melakukan yang demikian.

لكيلا تأسوا على ما فاتاكم ولا تفرحوا بما آتاكم والله لا يحبّ كلّ مختال فخور

23. In order that You may not be sad over matters that You fail to get, nor rejoice because of that which has been given to you. and Allâh likes not prideful boasters.

(kami beritahu yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita karena ada yang lepas dari kamu dan tidak pula bersuka ria terhadap apa yang diberikan Nya kepadamu. Dan Allah tidak menykai orang yang sombong membanggakan diri. (al Hadid : 23)

Inilah lentera yang menjadikan pemiliknya mampu bersikap benar dan wajar, baik ketika berhasil atau gagal meraih harapan. Dan ini pula yang mampu menghindarkannya dari sindrom yang seringkali diderita oleh yang kehilangan harapan. Ini adalah salah satu aspek kesabaran, yang sering luput dari pengertian kita. Meraihnya tidak mudah, ia membutuhkan kekuatan, atau dengan kata lain kesabaran. Karena, bukankah telah dikatakan di atas bahwa kesabaran adalah kekuatan, bukan kelemahan.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم: والعصر انّ الانسان لفى خسر الّا الذين أمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحقّ وتواصوبالصّبر

بارك الله لى ولكم فى القرآن العظيم ونفعنى وايّاكم بما فيه من الايات والذّكر الحكيم وتقبّل منّى ومنكم تلاوته انّه هو السميع العليم.


Khotbah II

الحمد لله الذى خلق الموجودات من ظلمة العدم بنور الايجاد وجعلها دليلا على وحدانيته لذوى البصائر الى يوم المعاد وشرع شرعا اختاره لنفسه وانزل به كتابه وارسل به سيد العباد فاوضح لنا محجته وقال : هذه سبيل الرشاد صلى الله عليه وسلم وعلى آله واصحابه واتباعه صلاة زكية بلا نفاد.

امّا بعد : فيا عباد الله اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تموتنّ الّا وانتم مسلمون. وقال تعالى :

إنّ الله وملائكته يصلّون على النّبى يا ايها الذّين آمنوا صلّو عليه وسلّموا تسليما. اللّهمّ صلّ وسلّم وبارك على سيّدنا و نبيّنا ومولانا محمّد وعلى آله واصحابه اجمعين.

اللهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات انّك سميع قريب مجيب الدعوات ياقاضى الحاجات برحمتك ياارحم الراحمين. اللهمّ انصر من نصر الدّين واخذل من خذل المسلمين.

اللهمّ أصلح لنا ديننا الّذى هو عصمة امرنا و أصلح لنا دنيانا التى فيها معاشنا و أصلح لنا آخرتنا التى فيها معادنا واجعل الحياة زيادة لنا فى كلّ خير واجعل الموت راحة لنا من كلّ شرٍ. اللهمّ لا تدع لنا ذنبا إلاّ غفرته ولا همّا إلاّ فرّجته ولا دينا إلاّ قضيته ولا حاجة من حوائج الدنيا والآخرة إلاّ قضيتها ياارحم الراحمين.

ربّنا ظلمنا انفسنا وان لم تغفرلنا وترحمنا لنكوننّا منّ الخاسرين. ربّنا آتنا فى الدّنيا حسنة وفى الآخرة حسنة وقنا عذاب النار برحمتك ياارحم الراحمين والحمد للّه ربّ العالمين.

عباد الله, انّ الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يزدكم ولذكر الله اكبر.

No comments: